ARSITEKTUR
BENTANG LEBAR
A. Pengertian
Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar merupakan
bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan
sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang
lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti
bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan
berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada.
Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang
melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan
terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
Guna
dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah
raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium
dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat
kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi
oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke
dalam beberapa sistem struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent
(tenda) dan net (jarring)
5. Struktur Cangkang
Sedangkan Sutrisno 1989, membagi ke dalam 2 bagian
yaitu :
·
Struktur ruang, yang terdiri atas :
–
Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)
–
Struktur rangka ruang
·
Struktur permukaan bidang, terdiri atas
:
–
Struktur Lipatan
–
Struktur Cangkang
–
Membran dan Struktur Membran
–
Struktur Pneumatik
·
Struktur Kabel dan Jaringan
B. Pengelompokan
Struktur Bentang Lebar
Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat
sistem struktur, yaitu :
a. Form
Active Structure System
1. Cable
System (Sistem Struktur Kabel)
Prinsip dasar dari struktur kabel
adalah penahanan beban oleh sebuah elemen yang berfungsi sebagai penarik.
Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal dengan
asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang
bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan
tinggi yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu
berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut
kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.
2. Tent
System (Sistem Struktur Tenda)
Tenda atau membran adalah struktur
permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama tegangan
tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431)
Struktur membran sangat sensitif
terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan
perubahan bentuk yang terjadi.
Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan
cara dengan memberikan tekanan dari dalam membran (internal rigid structures)
dengan cara memberikan volume dalam membran sampai pada batas maksimal yang
juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat permukaan struktur
membrann menjadi kaku.
3.
Pneumatic System
Struktur pneumatik biasanya digunakan
untuk konstruksi pneumatik khusus yang digunakan pada gedung. Ada dua kelompok
utama pada struktur pneumatik: struktur yang ditumpu udara (air-suported
structure) dan struktur yang digelembungkan udara (air-infalated structure).
Struktur yang ditumpu udara terdiri atas satu membran (menutup ruang yang
beguna secara fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan tekanan internal kecil.
Struktur yang digelembungkan udara
ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang menggelembungkan elemen-elemen
gedung. Volume internal udara gedung tetap sebesar tekanan udara Struktur yang
digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang lain. Uadara yang
ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya pelengkung,
dinding, ataukolom) yang digunakan untuk penutup gedung.
Ada dua jenis utama dari struktur yang
digelembungkan udara yang banyak digunakan, yaitu struktur rib tergelembung dan
struktur dinding rangkap. Untuk mendapat kestabilan, struktur yang
digelembungkan udara biasanya memerlukan tekanan tekanan yang lebih besar dari pada
yang dbutukkan oleh struktur yang ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan
internal tidak dapat langsung digunakan untuk mengimbangi beban eksternal,
tetapi harus digunakan untuk memberi bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem
struktur yang ditumpu udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada
struktur yang digelembungkan.
4. Arch
System
Sistem struktur busur termasuk golongan
struktur funikular karena telah digunakan bangsa Romawi dan Yunani,
terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan bentangan yang besar/luas. Pada
zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan padat
yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan menggunakan
bahan bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga
sudah tidak stabil laggi dan dapat mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu
jika ingin memperoleh struktur busur dengan kekuatan struktur yang baik tanpa
mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada bagian
dasarnya. Bahan pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas
bentang busur dapat dibuat dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.
b. Bulk
Active Structure System
1. Beam
System
Struktur yang dibentuk dengan cara
meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen
horizontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari
panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang
menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban
tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja
secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara
melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami
gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok
tungga di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok
menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan
tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
2.
Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka
adalah sistem struktur yang terdiri dari batang-batang yang panjangnya jauh
lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya Bentuk kontruksi rangka
adalah perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan
kontruksi rangka yang modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara
rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari
kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal, berfungsi sebagai penyalur beban
dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yg berfungsi
sebagai pemegang dan media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan
terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan
untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka
bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa
rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan dan dinding-dinding atau elemen
lainnya yg menempel padanya merupakan elemen yg tidak struktural. Bahan- bahan
yg dapat dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain
bahan yg tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini
banyak digunakan baja dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala
besar.
3. Beam
Grid and Slab System
Struktur balok grid terdiri atas
balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak yang relatif rapat, yang
menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan untuk mengurangi berat
sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem
ini dinilai efisien untuk bentangan besar dan juga dapat didesain sesuai
selera.
a)
Struktur Plat
(1)
Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan
struktur plat satu arah, yaitu:
Beban
Merata
Struktur plat berperilaku hampir sama
dengan struktur grid. perbedaannya adalah bahwa pada struktur plat, berbagi
aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab, bukan hanya pada titik- titik
tumpuan. Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang
berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh
bagian panjangnya.
Beban
Terpusat
Plat yang memikul beban terpusat
berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan
jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu sama
lain di seluruh bagian panjangnya. Karena adanya beban yang diterima oleh jalur
balok, maka balok cenderung berdefleksi ke bawah. Kecenderungan itu dikurangi
dengan adanya hubungan antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur
tersebut. Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat
bekerja, torsi dan geser yang terjadi akan semakin berkurang di jalur yang
mendekati tepi plat. Hal ini berarti momen internal juga berkurang. Jumlah
total reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada seluruh arah
vertikal. Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat
juga harus sama dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan
keseimbangan dasar.
Plat
Berusuk
Plat berusuk adalah sistem gabungan
balok-slab. Apabila slab mempunyai kekakuan yang relatif kaku, maka keseluruhan
susunan ini akan berperilaku sebagai slab satu arah, bukan balok- balok
sejajar. Slab transveral dianggap sebagai plat satu arah menerus di atas balok.
Momen negatif akan terjadipada slab di atas balok.
(2)
Struktur Plat Dua Arah
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan
berdasarkan kondisi tumpuan yang ada, yaitu sebagai berikut:
– Plat sederhana di atas kolom
– Plat yang ditumpu sederhana di tepi-tepi menerus
– Plat dengan tumpuan tepi jepit menerus
– Plat di atas balok yang ditumpu kolom
b)
Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya
benar-benar identik, beban akan sama di sepanjang sisi kedua balok. Setiap
balok akan memikul setengah dari beban total dan meneruskan ke tumpuan. Apabila
balok-balok tersebut tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan dipikul
oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama,
maka balok yang lebih pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar
dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini
karena balok yang lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan
mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya karena keduanya dihubungkan
pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan gaya
lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang lebih
pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari beban
yang dipikul pada struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat
fisis dan dimensi elemen-elemen grid tersebut. Pada grid yang lebih kompleks,
baik aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi
dalam memikul beban dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan
torsi. Defleksi yang terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih
kecil dibandingkan dengan defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
C.
Vector Active Structure System
1. Flat
Truss System (rangka batang bidang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga
atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam satu bidang
tunggal.
2.Curved
Truss System
Merupakan kombinasi dari struktur rangka
batang rata yang membentuk lengkungan. Sistem struktur rangka bentang lengkung
ini sering disebut juga sistem fame work. Sistem ini dapat mendukung beban atap
smpai denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan pesawat, stadion
olah raga, bangunan pabrik, dll.
3.
Space Truss System (rangka batang ruang)
Susunan elemen-elemen linear yang
membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan membentuk
volume 3 dimensi (ruang).Sering disebut juga sebagai space frame.
Space frame atau sistem rangka
ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi yang membentang dua arah, di
mana batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan atau tarik saja. Sistem
tersebut merupakan salah satu perkembangan sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan
modul yaang diatur dan disusun berbalikan antara modul satu dengan modul
lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar mengikuti modul-modul yang
tersusun. Modul ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga sistem struktur
ini tidak mudah goyah.
D.
Surface Active Structure System
1.Prismatic
Folded Structure System
Struktur bidang lipat merupakan bentuk
struktur yang memiliki kekakuan satu arah yang diperbesar dengan menghilagkan
permukaan planar sama sekali dan membuat deformasi besar pada pelat sehingga
tinggi struktural pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang
lipat adalah masing- masing elemen pelat berukuran relatif rata (merupakan
sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan
sebanyak mungkin material terletak jauh dari bidang tengah stuktur. Elemen
pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya jika tekuk lateral
daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan
selalu dapat dikekang pelat sebelahnya.
Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan
yang lebih besar dari bidang datar karena momen energinya lebih besar.
2.Pyramidal
Folded Structure System
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang
terdiri dari bidang lipatan yang berbentuk segitiga.
3.Rotational
Shell System
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh
bilamana suatu garis lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell
dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface,
Elliptical Surface, Parabolic Surface.
4.Anticlastic
Shell System
Struktur bidang lengkung rangkap
berbalikan merupakan suatu bentuk pelana dengan arah lengkungan yang berbeda
pada setiap arahnya. Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan dapat dibagi
menjadi beberapa macamtipe.
Comments
Post a Comment