Sumber : Arsitekturdwi
Salah satu contoh Arsitektur Bali
Rumah Tradisional Bali
Dalam Ngakan (2003) Budaya tradisional Bali adalah wujud pengaturan tingkah laku umat agama Hindu yang mengajarkan manusia mengharmoniskan alam semesta dan segala isinya yang disebut dengan Makrokosmos.
Susunan Kosmos Konsep Tri Hita Karana
Tri Angga Karana juga menurunkan konsep ruang dalam Tri Angga (tata nilai secara vertikal) .yaitu utama Angga, Madya Angga dan Nista Angga, dimana dalam Bhuana Agung/ alam semesta disebut Tri Loka yang meliputi Bhur Loka (Angkasa), dan Swah Loka (Surga). Hal tersebut didasarkan secara vertikal yaitu, Utama merupakan posisi sakral, Madya pada posisi tengah, dan Nista merupakan posisi terendah.
Susunan Kosmos Konsep Tri Angga
Tri Mandala merupakan hubungan manusia dengan Tuhannya
dimana aktivitasnya dilakukan di Utama Mandala, Madya Mandala adalah aktivitas
yang dilakukan dalam hubungan dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan
lingkungannya dilakukan di Nista Mandala (Wayan, 2011). Sanga Mandala menjadi
konsepsi tata ruang dalam penzoningan kegiatan dan tata letak bangunan dalam
pekarangan rumah. Daerah Utamaning utama (kaja-kangin) merupakan tata letak
untuk kegiatan yang dianggap utama yang memerlukan ketenangan, dan daerah
nistaning nista (klod kauh) merupakan tata letak untuk kegiatan yang dianggap
kotor/sibuk, sedangkan tata letak untuk kegiatan diantaranya diletakan pada
bagian tengah (Sulistyawati. dkk, 1985).
Comments
Post a Comment